Tinta Rakyat Nusantara.Com, Simalungun - Pada tahun 2024, Pemerintah Pusat telah mengucurkan Dana Desa dengan tujuan untuk mendukung pembangunan desa secara berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dana desa juga digunakan untuk penanganan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, dan peningkatan layanan kesehatan dasar.
Sesuai informasi yang dikumpulkan, pada laporan pertanggungjawaban dana desa se kecamatan Dolok batu nanggar terdapat beberapa item yang pelaksanaannya diduga tidak sesuai dengan ketentuan dan undang- undang.
Seperti item pelatihan bidang kesehatan ( tenaga kesehatan, kader kesehatan), yang anggarannya nya masing-masing Nagori berbeda mencapai puluhan juta, dan dianggarkan berulang kali dalam satu tahun anggaran.
Ironisnya, para narasumber pada kegiatan pelatihan itu oknum pegawai dinas PMPN yang notabene tidak memiliki basic kesehatan. Proses tahapan itu menuai kritikan tajam dari pengamat hukum, A.Putranto Saragih, SH.
Saat ditemui, Rabu, ( 11/6/2025), Pengacara Muda itu mengaku miris melihat laporan pelaksanaan dana desa di kabupaten Simalungun, secara khusus di kecamatan Dolok Batu Nanggar. Karena pos anggaran itu pelatihan bidang kesehatan, tentu narasumbernya memiliki sertifikat yang berhubungan dengan agenda pelatihan.
Realita di Nagori Silenduk, oknum dinas PMPN berinisial ES, yang menjadi narasumber pada acara, yang tidak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan, dan tidak memiliki sertifikat narasumber bidang kesehatan. Hal ini menjadi indikasi perbuatan melawan hukum Mall administrasi," tegasnya.
Melihat kondisi tersebut, sambung Saragih, penggunaan dana desa yang sumbernya dari pemerintah pusat itu terkesan disalah gunakan oleh oknum tertentu yang mengarah kepada korupsi. " Untuk mencegah tindakan korupsi, diharap kepada aparat penegak hukum agar memeriksa pelaksanaan Dana Desa di kecamatan Dolok Batu Nanggar," ujarnya.
Secara terpisah, Pangulu Nagori Silenduk, Samiaji yang dikonfirmasi kekantor tidak berada ditempat. Sekretaris Desa selalu perifikator pelaksanaan Dana Desa saat dikonfirmasi, selalu menganjurkan tim untuk konfirmasi langsung kepada Pangulu Nagori. Hingga berita ini disiarkan ke meja redaksi, Pangulu Nagori Samiaji tidak memberikan tanggapannya meski sudah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
(ARS/Tim Liputan)
Komentar0