Tinta Rakyat Nusantara.Com, Aceh - Setelah viral pemberitaan di sejumlah media online terkait insiden kecelakaan oleh dr.Suci mengakibatkan dua orang korban salah seorang korban luka berat adalah Massyura seorang mahasiswi yang juga atlet tenis meja berprestasi Aceh Timur.
Hampir tujuh bulan lamanya , Massyura setelah mengalami hancur kakinya hingga harus dioperasi sebanyak empat kali hingga saat ini belum juga dapat beraktivitas secara normal. Babak baru menuju penyelesaian perdamaian dan tanggung jawab dr.Suci yang diduga sebagai pelaku tampaknya akan menemui titik terang.
Kedatangan perwakilan dr.Suci Maghfira kerumah Massyura, Jum'at siang kemarin, 9 Mei 2025 merupakan perkembangan baru dalam memenuhi tanggung jawab dr.Suci sebagai pelaku Lakalantas terjadi tujuh bulan lalu yang menyebabkan Massyura cacat seumur hidup.
Perwakilan dr.Suci yang berjumlah 3 orang salah satu diantaranya tampak Ronny ketua Fraksi disambut hangat oleh orang tua korban dan kerabat keluarga dirumahnya di Dusun Tengah Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur.
Pertemuan oleh perwakilan dr. Suci bersama Keluarga Korban pada dasarnya baru dalam tahap mendengarkan keluhan korban yang dirasakan selama tujuh bulan dalam perobatan dirumah sakit tanpa perhatian dari dr.Suci serta harapan keluarga korban.
Ronny dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa dirinya berada dalam posisi ditengah. Bukan merupakan perwakilan dari Dr. suci. Ia hanya melakukan mediasi agar mendapat titik temu di kedua belah pihak.
" Saya dalam hal ini berada ditengah dan bukan merupakan perwakilan dari Dr.Suci. jadi, apapun yang saya dengar baik keluhan maupun harapan dari pihak keluarga akan saya sampaikan kepada pihak dr.Suci. Serta niat dari dr.Suci untuk menyelesaikan masalah ini sudah saya sampaikan kepada pihak keluarga.
Terjadinya titik temu perdamaian ini tergantung dari keinginan dan kesepakatan kedua belah pihak, apakah pihak sini dan pihak sana saling memiliki pengertian dan pertimbangan dalam menyikapi peristiwa tersebut.
Dengan tidak mengabaikan hak dan tanggung jawab diantara kedua belah pihak. Semua keluhan dan harapan Keluarga sebagai korban akan saya sampaikan, apakah hal ini akan selesai atau tidak, namun bila tidak maka dr. Suci akan menjalani proses hukum yang berlaku" Jelas Ronny.
Sementara keluhan pihak keluarga korban yang disampaikan oleh ayah korban Muhammad Nurdin dalam pertemuan tersebut menjelaskan selama dalam pengobatan tindakan medis dilakukan dengan operasi tulang oleh tim dokter di RSUD dr.Zubir Mahmud Sampai saat sekarang hampir tujuh bulan belum pada tahap penyembuhan.
" Hampir setiap hari anak saya itu menangis, bisa Abang-bang bayangkan bagaimana perasaan seorang ayah dengan keadaan seperti itu. Apalagi anak satu-satunya , anak perempuan lagi yang selama ini baik baik saja. Tahu -tahu mendapat kecelakaan yang akhirnya berdampak menghambat aktivitasnya pendidikan dan pretasi olahraganya sebagai atlit.
kondisi anak saya sampai saat ini masih belum bisa berjalan , kalau mau ke kamar mandi saja mesti saya gendong, jadi selama tujuh bulan ini saya harus sering dirumah. Kami tidak tahu sampai kapan kondisi ini akan normal kembali. Operasi tulang jarinya sudah dilakukan sebanyak 4 kali.
Dulu kami pernah sarankan dan minta kepada dr.Suci dan keluarganya agar tanggung jawab pengobatan dilakukan oleh pihaknya. Paling tidak diobati di RS Kolombia Medan atau Peneng biar lebih memuaskan bagi kami. Tapi tidak ada tanggapan. Sehingga dengan kecewa kami terpaksa menangani sendiri pengobatannya." Ungkap Nurdin yang akrab disapa Kek Uden.
(Zainal Abidin/Editor:Red).
Komentar0