GpWlTUM5GUziTUW8BSW9GfriGd==

Proyek Terminal Barang Internasional Aruk Diduga Mangkrak, Publik Desak Audit


Tinta Rakyat Nusantara.Com, Sambas, Kalimantan Barat —
Proyek pembangunan Terminal Barang Internasional (TBI) Aruk yang berlokasi di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, diduga hingga kini belum rampung sepenuhnya. Meski telah lama tercantum dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), kondisi di lapangan menunjukkan masih terlihat bangunan yang terbengkalai.

TBI Aruk merupakan salah satu infrastruktur vital dalam Program Prioritas Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara. Proyek ini berada di bawah tanggung jawab Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalimantan Barat, Kementerian Perhubungan.

Namun hingga berita ini diturunkan, terminal tersebut belum dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Kondisi ini memicu tanda tanya besar di kalangan publik, khususnya masyarakat perbatasan yang selama ini berharap keberadaan TBI dapat menunjang aktivitas logistik dan perdagangan lintas negara melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk.

"Kalau ini proyek besar dan katanya prioritas nasional, kenapa dibiarkan terbengkalai? Ini merugikan warga perbatasan yang menunggu manfaat ekonomi dari terminal ini," ujar salah satu tokoh masyarakat Sajingan Besar kepada Tinta Rakyat Nusantara.

Desakan pun datang dari berbagai kalangan, mulai dari elemen masyarakat hingga pengamat kebijakan anggaran. Mereka meminta instansi terkait segera melakukan audit teknis dan keuangan guna memastikan tidak terjadi penyimpangan dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan anggaran negara.

"Kalau memang ada indikasi ketidaksesuaian antara progres fisik dan nilai kontrak, maka harus segera dilakukan investigasi oleh BPKP atau bahkan aparat penegak hukum," tegas seorang aktivis antikorupsi di Kalbar.

Situasi ini dikhawatirkan semakin menambah ketidakpercayaan publik terhadap keseriusan pemerintah pusat dalam membangun kawasan perbatasan secara tuntas dan berkelanjutan. Padahal, kawasan perbatasan memiliki posisi strategis baik dari aspek ekonomi, mobilitas regional, maupun geopolitik nasional.

Tinta Rakyat Nusantara berkomitmen untuk terus mengawal perkembangan proyek ini, serta membuka ruang klarifikasi seluas-luasnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Hingga berita ini ditayangkan, tim redaksi masih berupaya melakukan konfirmasi kepada sejumlah pihak terkait guna menyajikan informasi yang akurat dan berimbang.

(Tim Liputan).

Komentar0

Type above and press Enter to search.