GpWlTUM5GUziTUW8BSW9GfriGd==

Bangkitkan Ekonomi Rakyat, Gubernur dan Wagub Resmikan Pabrik Karet di Aceh Barat


Tinta Rakyat Nusantara.Com, Aceh Barat — Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) meresmikan beroperasinya pabrik karet remah milik PT Potensi Bumi Sakti (PBS) di Gampong Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Selasa (8/7/2025). Peresmian dilakukan secara simbolis bersama Direktur Utama Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo.


Turut hadir dalam seremoni tersebut Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Wali Nanggroe Teungku Malik Mahmud Al-Haythar, Ketua DPRA Zulfadhli, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Kajati Aceh Yudi Triadi, Kabinda Aceh, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 25 hektare ini telah melalui proses pembangunan panjang sejak peletakan batu pertama pada 8 Oktober 2013 oleh Mualem ketika masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh.

Usai peresmian, Mualem bersama Hashim dan rombongan meninjau langsung area produksi pabrik tersebut.

Dalam sambutannya, Mualem menyampaikan bahwa kehadiran pabrik ini menjadi sinyal positif bagi iklim investasi di Aceh. Ia menyebut pabrik ini sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran serta bukti bahwa Aceh kini telah aman dan kondusif untuk dunia usaha.

“Kehadiran PT PBS ini akan mengurangi angka pengangguran di Aceh. Ini bukti bahwa Aceh aman dan damai sehingga investor dari luar mau masuk dan menanamkan modal,” ujar Mualem.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Hashim Djojohadikusumo atas komitmennya dalam membangun industri di Aceh, seraya menekankan bahwa pabrik ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja bagi pemuda Aceh.

“Atas nama pemerintah dan rakyat Aceh, saya menyampaikan selamat datang kepada Bapak Hashim di bumi Teuku Umar ini. Ini sesuai dengan visi kami, yakni menekan angka pengangguran. Alhamdulillah, waktunya sangat tepat,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Mualem menyebut bahwa pembangunan industri seperti ini adalah bagian dari gelombang investasi yang sedang berkembang di Aceh. Ia menyinggung rencana pembangunan beberapa pabrik lain, seperti pabrik rokok di Aceh Utara, pabrik baterai di Aceh Besar, dan pabrik pengolahan baja di Aceh Selatan.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk turut menjaga keamanan lingkungan sebagai prasyarat utama bagi keberlangsungan investasi.

“Pesan saya kepada masyarakat Meulaboh, mari jaga bersama keamanan agar investasi seperti ini bisa berlanjut. Tanpa keamanan, tidak akan ada investor yang datang,” tegasnya.

Sementara itu, Hashim Djojohadikusumo mengaku bangga karena pabrik yang dirintis selama hampir 12 tahun ini akhirnya dapat dioperasikan secara penuh.

“Pembangunan pabrik ini memakan waktu hampir 12 tahun. Saya bangga kita bisa mewujudkan pabrik sederhana ini,” ucap Hashim.

Ia menjelaskan bahwa pabrik ini mampu memproduksi hingga 2.500 ton karet kering per bulan, dengan kapasitas mesin saat ini yang mampu mengolah 10 ton karet basah per jam, atau 5 ton karet kering per jam. Target harian produksi mencapai 100 ton karet kering.

“Jika bahan baku mencukupi, kami siap ekspansi ke lini kedua agar hasilnya bisa berlipat ganda,” katanya.

Sementara itu, Bupati Aceh Barat Tarmizi mengungkapkan harapannya agar hasil produksi pabrik ini ke depannya dapat langsung diekspor dari wilayah Aceh Barat, meskipun ia mengakui infrastruktur pelabuhan masih menjadi kendala.

“Kami berharap hasil olahan karet ini bisa diekspor dari pelabuhan Aceh Barat. Sayangnya, hingga kini pelabuhan belum tersedia,” ujar Tarmizi

(Zainal Abidin/Editor:Red).

Komentar0

Type above and press Enter to search.