Tinta Rakyat Nusantara.Com, Batubara – Kalapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, memberikan pengarahan langsung kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terkait pentingnya menjaga kesehatan dan menjauhi berbagai bentuk perilaku menyimpang yang dapat berdampak buruk bagi kondisi fisik dan mental. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan Lapas pada Kamis, 3 Juli 2025, dengan dihadiri oleh 1946 warga binaan yang mengikuti dengan antusias.
Dalam arahannya,Kalapas mengingatkan WBP agar tidak melakukan praktik-praktik berbahaya yang sering terjadi secara sembunyi-sembunyi di lingkungan pemasyarakatan, seperti membuat tato menggunakan alat tidak steril, pemasangan guli-guli (benda asing bulat yang dipasang di kemaluan untuk mengubah bentuk), serta penggunaan puntung rokok bekas yang di gunakan kembali. Perilaku tersebut sangat berisiko menjadi jalur penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC, Hepatitis, dan infeksi lainnya.
Selain itu, Kalapas secara tegas menyinggung soal penyimpangan seksual, khususnya perilaku penyuka sesama jenis yang dilarang keras di dalam Lapas. Ia menekankan bahwa perilaku tersebut tidak hanya melanggar norma hukum dan agama, tetapi juga sangat berisiko terhadap kesehatan para WBP.
"Kami tidak mentolerir perilaku menyimpang seperti hubungan sesama jenis. Itu jelas bertentangan dengan hukum negara maupun nilai-nilai agama. Kita semua di sini dalam proses pembinaan, maka mari jaga martabat dan kendalikan diri," ujar Kalapas dengan tegas.
Untuk memberikan gambaran nyata, Kalapas juga mengangkat kisah salah seorang WBP berinisial AJ yang sudah enam kali keluar-masuk penjara. AJ kini menderita gagal ginjal dan penyakit komplikasi lainnya akibat pola hidup tidak sehat yang dijalaninya. Saat ini, pihak Lapas harus secara rutin mengantarkannya keluar dua kali seminggu untuk menjalani cuci darah (hemodialisis) di rumah sakit Bidadari Indrapura.
"Kasus yang dialami saudara kita di atas benar-benar telah menjadi masalah tersendiri bagi Lapas Labuhan Ruku. Ini menjadi beban bagi petugas, apalagi dalam situasi efisiensi anggaran saat ini. Dengan lamanya pidana yang harus dijalaninya selama beberapa tahun ke depan, kondisi ini menjadi keprihatinan kita bersama. Energi dan waktu yang harus diberikan petugas untuk mengantar dan mendampingi sangat besar. Semoga ini bisa menjadi contoh nyata bagi seluruh WBP, betapa pentingnya menjaga hidup sehat sejak sekarang," ungkap S.Berutu.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh petugas, yang selama enam bulan terakhir telah memberikan perhatian dan pendampingan maksimal kepada AJ.
"Kita semua prihatin atas kondisi yang dialami saudara kita tersebut. Saya secara pribadi juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran petugas, terutama tim perawatan dan pengamanan. Tanpa perhatian dan dedikasi mereka, mustahil kondisi WBP ini dapat tertangani dengan baik hingga saat ini," tambahnya.
Menutup pengarahan, Kalapas juga menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat, terutama keluarga warga binaan, agar turut serta dalam proses pembinaan melalui dukungan moril.
"Kami mengajak kepada masyarakat, khususnya keluarga warga binaan, untuk turut memberikan nasihat dan arahan. Harapannya, selama menjalani masa tahanan dan pidana, WBP tetap sabar dan dapat mengambil hikmah dari musibah yang dialami keluarga. Jaga pola hidup sehat, perbanyak ibadah, dan ikuti seluruh program pembinaan dengan baik," pungkasnya.
Kegiatan pengarahan ini turut didampingi oleh Ka.KPLP Ziko Manalu, Kasi Keamanan dan Ketertiban Samuel Siregar, Kasubag Tata Usaha Suriawan, JF keamanan Wilman Marbun, Kasubsi registrasi Mulia Situmorang, Karupam MP Nababan serta jajaran keamanan dan bimkemas lainnya. Dengan kegiatan ini, diharapkan seluruh WBP semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan, menjauhi perilaku menyimpang, dan berkomitmen menjalani masa pembinaan dengan baik menuju perubahan yang lebih positif.
(Zainal Abidin/Editor:Red).
Komentar0