Tinta Rakyat Nusantara.Com, Simalungun – Pemerintah Nagori (Pemnag) Parbalokan, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun melaksanakan kegiatan pembangunan rabat beton yang anggarannya bersumber dari Dana Desa Tahun anggaran (T.A) 2025.
Sesuai dengan spesifikasi, komposisi pembuatan rabat beton harus diatur secara presisi, dengan perbandingan bahan material ,1 : 2 : 3, bahan semen 1, bahan pasir 2, bahan kerikil 3. Lalu dicampur dengan air sebanyak 0,5 porsi.
Akan tetapi, pantauan wartawan dilokasi, pada Rabu, (21/05/25), diduga campuran beton tidak normal, porsi adukan material semen, batu kerikil dan pasir di sekop langsung dimasukkan ke dalam mesin pengaduk (molen).
" Ironisnya, dengan ukuran semen 1 (satu) sak ukuran 40 kg, bisa menghasilkan material rabat beton antara 6 - 7 angkong. Luar biasa campuran yang dimainkan para pekerja, Apakah biar banyak untung, nggak dipikirkan kualitas dan ketahanan bangunan?," ungkap aktivis pegiat sosial kontrol, A. Garingging.
Disekitar lokasi proyek, tampak terpasang plank proyek Dana Desa 2025 untuk pengerjaan Rabat Beton senilai biaya fisik Rp 207.741.900 dengan volume 194×3,5×0,15m.
Guna mengetahui terkait campuran beton yang digunakan untuk pekerjaan tersebut, awak media mencoba konfirmasi lewat telepon WhatsApp kepada Ketua TPK, Lasino, namun tidak mendapat tanggapan, begitu juga dengan pangulu Nagori Parbalokan, M. Nasir, juga tidak bersedia memberikan tanggapan, hingga berita ini tayangkan tim belum mendapatkan keterangan dari pihak terkait.
( Tim Liputan ).
Komentar0