Tinta Rakyat Nusantara.Com, Sambas - Semangat nasionalisme membara di wilayah perbatasan RI–Malaysia saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonarhanud 1 Kostrad menggelar serangkaian kegiatan yang melibatkan masyarakat secara aktif. Salah satu kegiatan utama adalah Napak Tilas yang berlangsung meriah, dengan rute perjalanan dimulai dari Kantor Kecamatan Sajingan Besar hingga Pasar Wisata PLBN Aruk, Senin (18/8/2025) kemarin.
Dansatgas Pamtas, Letkol Arh Andy Qomarudin, mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat perbatasan begitu luar biasa dalam menyambut HUT RI. Kegiatan diawali dengan karya bakti bersama, seperti pengecatan dan pembenahan fasilitas sekolah, lalu dilanjutkan dengan Napak Tilas yang diikuti warga dari berbagai kalangan.
“Perayaan tahun ini sangat meriah, bahkan dilaksanakan secara serentak di hampir seluruh kecamatan, terutama di wilayah perbatasan seperti Entikong, Aruk, dan PLBN Jagoi Babang,” ujar Letkol Andy.
Ia menambahkan bahwa berbagai tantangan dalam persiapan tidak menjadi hambatan berarti. Berkat sinergi seluruh pemangku kepentingan dan semangat gotong royong, kegiatan berjalan sukses dan lancar. Bahkan, warga dari negara tetangga Malaysia turut diundang untuk menyaksikan dan merayakan momen bersejarah ini.
“Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan selama kita bersatu. Kebersamaan menjadi kunci dari semua ini,” tegasnya.
Napak Tilas menjadi sorotan utama dalam rangkaian perayaan. Warga dengan penuh semangat menempuh jarak 8 kilometer sambil membawa 80 bendera Merah Putih yang mereka hias sendiri. Tak hanya itu, peserta juga mengenakan pakaian adat Kalimantan, menambah kekayaan budaya dalam nuansa kemerdekaan.
“Masyarakat berpartisipasi dengan ikhlas, tanpa diminta mengenakan pakaian baru. Mereka hadir dengan semangat tinggi dan kebanggaan menjadi bagian dari perayaan ini,” tutur Letkol Andy.
Lanjut Dansatgas, tak hanya fokus menjaga keamanan wilayah, Satgas Pamtas juga menjalankan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Salah satunya melalui program pembekalan ilmu pengetahuan bagi generasi muda.
“Kami berharap generasi muda di perbatasan dapat tumbuh sebagai pionir pembangunan. Dengan bekal pengetahuan dan semangat nasionalisme, mereka akan menjadi garda depan kemajuan wilayah perbatasan,” pungkasnya.
(*/Dwi-Red).
Komentar0