Tinta Rakyat Nusantara.Com, Pontianak – SDN 28 Pontianak Kota menggelar kegiatan budaya robo-robo di halaman sekolah, pada Rabu (20/08/2025), dengan melibatkan seluruh siswa dan Paguyuban Orang Tua Siswa. Acara ini turut dihadiri Kasi SD Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mutayam, M.Pd, Pendamping Sekolah Analia Nesa, M.Pd, Komite Sekolah, mantan kepala sekolah, serta mantan guru.
Robo-robo merupakan tradisi budaya yang diwariskan turun-temurun sebagai bentuk penghormatan terhadap kejayaan masa lalu serta sarana memperkuat nilai kebersamaan dan gotong royong.
Dalam sambutannya, Kasi SD Disdikbud Kota Pontianak, Mutayam, M.Pd., yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti, S.H., M.Si., menegaskan bahwa tradisi robo-robo memiliki nilai penting untuk terus dijaga.
“Robo-robo merupakan tradisi yang sejak dahulu dilaksanakan oleh raja-raja dan keturunan Istana Amantubillah Mempawah, serta masyarakat hingga kini. Tradisi ini bukan hanya warisan budaya lokal, tetapi juga telah menjadi wisata budaya nasional. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya harus kita junjung tinggi agar tidak terkikis oleh perkembangan zaman,” ujarnya.
Acara robo-robo di SDN 28 Pontianak Kota juga dimeriahkan dengan pentas seni tari, atraksi pencak silat, serta pembagian hadiah kepada pemenang lomba dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Kepala Sekolah SDN 28 Pontianak Kota, Eka Milasari Gusmin, S.Pd., menyampaikan apresiasi atas dukungan paguyuban orang tua siswa dalam menyukseskan acara ini.
“Tradisi robo-robo sarat dengan nilai kebersamaan, solidaritas, dan gotong royong. Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menanamkan nilai karakter kepada generasi muda agar tidak terputus dari akar budayanya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sekolah memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga tradisi leluhur dengan mengedepankan nilai kebersamaan, religius, pendidikan, serta pelestarian budaya.
“Pelestarian budaya bukan hanya tugas lembaga pendidikan, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Dengan sinergi, kita dapat memastikan kearifan lokal tetap hidup di tengah arus globalisasi,” tegasnya.
Acara robo-robo di SDN 28 Pontianak Kota berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan, menjadi momentum penting untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal pada generasi penerus bangsa.
(Ria/Editor:Red).
Komentar0