Tinta Rakyat Nusantara.Com, Simalungun - Kasus pungutan liar (pungli) yang dibongkar oleh SP, kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 091522 Marubun jaya di lingkup pendidikan kecamatan Tanah Jawa, yang diduga dilakukan Berto Saragih selaku korwil pendidikan kecamatan Tanah Jawa terus bergulir hingga ke pihak Kejaksaan.
Informasi yang dikumpulkan oleh tim, SP yang menjabat sebagai kepsek sejak tahun 2018 berani mengungkap tabir yang sudah mencoreng dunia pendidikan di wilayah kabupaten Simalungun. Dimana sesuai dengan yang dirasakannya selama ini telah terjadi pungli sebesar Rp.10.000 per siswa saat pencairan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS).
Kasus itu pun viral dan mendapat perhatian khusus dari Anggota DPR RI Mangihut Sinaga, SH, MH. Mengutip dari berbagai sumber, Mangihut Sinaga memberikan apresiasi kepada kepala sekolah yang sudah berani mengungkap masalah tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk mengawasi perkembangan permasalahan hingga berkepastian hukum.
Korwil pendidikan kecamatan Tanah Jawa, Berto Saragih saat ditemui tim, Senin, (24/3/2025), mengatakan bahwa dirinya dan kasek SDN Marubun telah dipertemukan oleh Kepala dinas ( Kadis) Pendidikan Kabupaten Simalungun, Sudiahman Saragih. "Sudah selesai itu, dan sudah dipertemukan oleh Kadis Pendidikan," ujarnya sembari meninggalkan lokasi.
Sementara kasek SDN Marubun, Sahrul Panjaitan, saat dikonfirmasi melalui panggilan WhatsApp ( WA ) tidak bersedia memberikan tanggapan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Sudiahman Saragih, saat dikonfirmasi, melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa, (25/3/2025), perihal hasil pertemuan yang sudah dilakukannya terhadap korwil pendidikan kecamatan Tanah Jawa dan kepsek SD Negeri Marubun yang tidak memberikan tanggapan alias bungkam, meski pesan singkat yang dikirim sudah terbaca.
( ARS/Tim Liputan ).
Komentar0