Pada Selasa, 20 Agustus 2024, ibu tiri korban sempat melihat korban masih dalam keadaan hidup namun sangat lemah. Setelah dimandikan dan dibersihkan, ibu tiri korban, yang merasa jengkel, diduga mendorong korban hingga kepalanya terbentur ke lantai. Setelah insiden tersebut, kondisi korban semakin memburuk hingga akhirnya pada Kamis, 22 Agustus, korban ditemukan telah meninggal dunia.
Dari penyelidikan sementara, beberapa saksi, termasuk guru TK tempat korban bersekolah, mengungkapkan bahwa korban sering terlihat memiliki bekas luka lebam di tubuhnya. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa korban mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum untuk memastikan penyebab pasti kematian korban. Proses penyelidikan terus berlanjut, dengan tim dari Resmob Polda Kalbar dan Polresta Pontianak Kota yang berkoordinasi untuk mengumpulkan bukti dan mengusut tuntas kasus ini.
Tragedi ini menyulut emosi warga sekitar yang merasa prihatin dengan nasib korban yang masih sangat muda. Beberapa tetangga korban mengungkapkan bahwa mereka tidak menyangka kejadian ini akan terjadi di lingkungan mereka, dan berharap agar pihak berwenang dapat menindak tegas pelaku kekerasanterhadap anak.
Kasus ini menjadi sorotan karena mencerminkan adanya masalah kekerasan dalam rumah tangga yang sering kali tidak terungkap hingga mencapai kondisi tragis.
Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat meningkatkan program perlindungan anak dan memantau lebih ketat kasus-kasus kekerasan terhadap anak di wilayahnya.
Dalam laporannya, Tim Resmob Polda Kalbar telah melakukan beberapa tindakan di tempat kejadian perkara (TKP), termasuk mendokumentasikan lokasi kejadian, mengumpulkan bukti-bukti, serta melaporkan perkembangan kasus ini kepada pimpinan kepolisian.
Polda Kalbar juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih aktif melaporkan jika ada tanda-tanda kekerasan terhadap anak di lingkungan tempat tinggal. Upaya pencegahan harus dilakukan secara bersama-sama untuk melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi. Kasus ini masih dalam penyelidikan, dan pihak kepolisian berjanji akan terus memberikan perkembangan terbaru terkait hasil autopsi dan proses hukum yang akan dijalani oleh pelaku.(TRN/Editor:Red).
Komentar0