Tinta Rakyat Nusantara.Com, Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah - Selama tiga hari dimulai pada 8 sampai dengan 10 November 2024 beberapa waktu lalu, kawasan KHDTK Tumbang Nusa menjadi saksi semangat kolaborasi pemuda Indonesia dalam program Youth Stewardship Peat Camp 2024. Program yang digagas oleh Wave of Indonesia ini melibatkan 20 pemuda terpilih dari berbagai daerah, termasuk perwakilan dari Kalimantan Barat. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari mitra strategis seperti Ranu Welum Foundation, Nuffic Southeast Asia, International Land & Water Resources Netherlands Institute, serta Mata Garuda LPDP Kalimantan Tengah.
Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Matthew, pengamat lingkungan dari University of Amsterdam, Belanda, yang memberikan wawasan penting mengenai tantangan dan solusi global untuk keberlanjutan ekosistem gambut.
*Urgensi Melestarikan Lahan Gambut*
Lahan gambut, yang dikenal sebagai "paru-paru dunia," berperan vital sebagai penyimpan karbon, pengatur iklim, dan habitat keanekaragaman hayati. Namun, aktivitas manusia seperti pembukaan lahan untuk pertanian, penebangan liar, dan drainase terus mengancam keberlanjutan ekosistem ini. Youth Stewardship Peat Camp 2024 hadir untuk memperkuat kesadaran dan mendorong aksi nyata dalam menjaga ekosistem gambut dan air hitam.
*Aktivitas yang Menginspirasi*
Selama program, peserta menjalani berbagai aktivitas yang dirancang untuk memberikan wawasan dan mendorong kolaborasi
- Workshop dan Master Class
Mendalami isu ekosistem gambut bersama pakar lingkungan.
- Group Project
Merancang solusi inovatif keberlanjutan ekosistem gambut.
- Field Trips
Mengobservasi kondisi nyata lahan gambut dan ekosistem air hitam di KHDTK Tumbang Nusa. Terutama melihat secara langsung bagaimana proses persemaian dilakukan serta dengan pemanfaatan lahan gambut untuk berwirausaha.
- Cultural Exchange
Membuka ruang bagi peserta untuk berbagi cerita dan tradisi lokal.
- Skill Building Sessions
Meningkatkan kemampuan advokasi, kolaborasi, dan komunikasi untuk mendukung pelestarian lingkungan.
*Delegasi Kalbar, Advokasi Gambut dan Air Hitam*
Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Jamaludin, perwakilan dari Perkumpulan Bumi Inisiatif Kalbar. Dengan latar belakangnya di bidang advokasi lingkungan, Jamal membawa visi restorasi lahan gambut di Kalimantan Barat.
“Lahan gambut adalah bagian penting dari ekosistem global yang membutuhkan perhatian serius. Melalui program ini, saya berharap dapat membawa solusi konkret untuk melindungi kekayaan alam ini di Kalbar,” ujar Jamal
*Menciptakan Gerakan Kolektif Berkelanjutan*
Youth Stewardship Peat Camp 2024 bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga langkah awal menuju gerakan kolektif yang lebih besar. Kolaborasi lintas sektor, baik nasional maupun internasional, menjadi bukti bahwa penyelamatan lingkungan memerlukan sinergi dari berbagai pihak.
Program ini ditutup dengan presentasi hasil proyek kelompok, di mana para peserta menawarkan solusi konkret terhadap tantangan konservasi gambut. Antusiasme dan kreativitas peserta mencerminkan potensi besar generasi muda dalam menciptakan perubahan nyata.
“Pemuda adalah garda terdepan perubahan. Dengan kolaborasi ini, kita optimis bahwa masa depan ekosistem gambut Indonesia berada di tangan yang tepat,” ungkap salah satu fasilitator program.
Wave of Indonesia dan para mitra berharap, melalui inisiatif ini, lahir pemimpin-pemimpin muda yang tidak hanya peduli lingkungan, tetapi juga mampu mengambil langkah nyata untuk keberlanjutan ekosistem gambut Indonesia.(Dwi-Red).
Komentar0