Tinta Rakyat Nusantara.Com, Ketapang - Sekretariat Bersama Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan Kabupaten Ketapang bersama WWF Indonesia menggelar Workshop Strategi Komunikasi dan Recana Aksi Koridor Berubayan di Hotel Grand Zuri Ketapang, 21-22 Oktober 2025. Ini salah satu upaya untuk membangun pemahaman bersama tentang pentingnya Koridor Berubayan bagi ekologi, sosial, dan ekonomi masyarakat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Repalianto dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Absalon mengatakan pengembangan Koridor Barubayan adalah sebuah langkah strategis.
“Kita berharap koridor ini dapat menjadi penghubung ekologis antara kawasan hutan lindung dan area pemanfaatan,” katanya saat pembukaan workshop di Hotel Grand Zuri Ketapang, Selasa (21/10/2025).
Menurut Repalianto, membangun dan mengelola koridor ekologis tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi lintas sektor, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, lembaga masyarakat, akademisi, dan media.
“Workshop ini menjadi momentum penting untuk menyatukan pemahaman, memperkuat strategi komunikasi, serta merumuskan langkah-langkah bersama dalam pengelolaan Koridor Barubayan ke depan,” sebutnya.
Ketua Sekber PSDA Berkelanjutan Kabupaten Ketapang Donatus Rantan mengapresiasi WWF Indonesia yang telah merancang dan memprakarsai inisiatif pengelolaan kawasan Berubayan.
Menurutnya, kawasan ini bukan sekadar ruang ekologis, tetapi juga ruang hidup yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. “Kita perlu mengetahui lebih detail apa saja yang telah dilakukan di lapangan dan bagaimana kita dapat memperkuat langkah-langkah tersebut bersama-sama,” katanya.
Dalam pengelolaan sumber daya alam, sebut Donatus Rantan, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri. Pemerintah hadir bersama para pihak, baik NGO, sektor swasta, maupun masyarakat untuk memastikan pengelolaan yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berpihak pada kepentingan bersama.
“Pengelolaan kawasan Berubayan harus terhubung dengan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang, karena apa yang kita kelola hari ini akan menentukan arah pembangunan daerah di masa depan,” jelasnya.
Lebih jauh Donatus Rantan menjelaskan bahwa Sekber PSDA hadir sebagai wadah untuk mengumpulkan para pihak dalam memikirkan pengelolaan kawasan secara berkelanjutan, memberikan hak hidup dan manfaat bukan hanya kepada masyarakat, tetapi juga kepada pemerintah dan sektor swasta.
“Kita semua memahami bahwa mengelola sumber daya alam bukan hanya mengelola hutan semata, tetapi juga mencakup berbagai aspek yang menopang kehidupan. Kawasan Berubayan menjadi sangat penting karena merupakan sumber air bagi penghidupan masyarakat, serta memiliki potensi besar yang selama ini belum sepenuhnya dikelola dengan baik dan bersama-sama,” ucapnya.
Untuk itu, Donatus Rantan mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama, saling bahu-membahu, dan terus berkomitmen membangun Kabupaten Ketapang melalui tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan. “Pemerintah juga perlu memberi perhatian lebih, karena di dalamnya terdapat upaya melindungi kawasan sekaligus mengelola potensi budidaya yang ada di sekitar masyarakat,” pintanya. (*/Dwi-Red).
Komentar0