GpWlTUM5GUziTUW8BSW9GfriGd==

Ini Klarifikasi Kepala Rutan Banda Aceh, Tegaskan Menu Makanan Sesuai Standar Gizi


Tinta Rakyat Nusantara.Com, Banda Aceh – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Banda Aceh, Baharuddin, S.H, membantah isu yang menyebutkan bahwa menu makanan untuk warga binaan hanya berupa ikan asin. Ia menegaskan bahwa penyediaan makanan bagi warga binaan telah sesuai dengan standar gizi dan aturan yang berlaku, Rabu (01/10/2025).

Menurut Baharuddin, menu makanan di Rutan Banda Aceh disusun berdasarkan ketentuan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Setiap hari, warga binaan mendapatkan makanan dengan variasi menu yang terdiri dari sumber protein hewani maupun nabati, sayuran, serta karbohidrat. “Tidak benar kalau disebut hanya ikan asin. Menu makanan kami diatur dengan memperhatikan kandungan gizi yang dibutuhkan warga binaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengelolaan makanan di Rutan Banda Aceh diawasi secara ketat, mulai dari proses pengadaan bahan makanan, pengolahan, hingga penyajian. Bahkan, setiap menu yang disajikan selalu melalui pengecekan oleh petugas kesehatan sebelum didistribusikan kepada warga binaan.

“Pengawasan ini penting untuk memastikan makanan yang dikonsumsi layak, sehat, dan memenuhi standar. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir akan isu yang beredar,” tambahnya.

Untuk jenis makanan yang diberikan juga bervariasi setiap harinya yaitu mulai dari telur dadar, ikan asin sambal, ikan goreng sambal, ayam goreng, soto ayam, semur ayam dan daging gulai. Tidak lupa disetiap penyajian makanan juga disertai lauk nabati yang beragam seperti tahu, tempe, tumis kangkung, tumis sawi, tumis tauge, sayuran rebus lainnya dan juga aneka buah potong sebagai pelengkap. Selain itu juga ada "snack" tambahan dalam menu warga binaan berupa ubi rebus dan bubur kacang hijau.

Salah satu warga binaan, zamzami, juga memberikan kesaksian terkait menu makanan yang diterima. “Kami memang pernah makan ikan asin, tapi tidak setiap hari. Biasanya bergantian dengan telur, ayam, atau sayur. Jadi menunya cukup bervariasi, bukan hanya ikan asin saja,” ungkapnya.

Warga binaan lainnya, Hendri, menambahkan bahwa kualitas makanan yang diberikan sudah cukup layak. “Kalau soal rasa mungkin sederhana, tapi untuk gizi dan porsinya cukup. Kami di sini merasa kebutuhan dasar tetap diperhatikan,” katanya.

Baharuddin menegaskan kembali bahwa pemenuhan hak dasar warga binaan, termasuk hak atas makanan bergizi, merupakan salah satu prioritas utama Rutan Banda Aceh. Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan, sehingga warga binaan dapat menjalani masa pembinaan dengan baik.

Dengan klarifikasi ini, pihak Rutan Banda Aceh berharap masyarakat dapat memahami bahwa pelayanan terhadap warga binaan tetap berjalan sesuai ketentuan, dan isu mengenai menu makanan hanya ikan asin tidaklah benar.

(Zainal /Editor:Red).

Komentar0

Type above and press Enter to search.