GpWlTUM5GUziTUW8BSW9GfriGd==

Kapolsek Jelai Hulu Pimpin Pengamanan dan Pengawalan Pawai Budaya Gerebek Suro Sedekah Bumi 2025


Tinta Rakyat Nusantara.Com, Ketapang - Kapolsek Jelai Hulu, IPTU Jumadi Hutabarat, S.H., memimpin langsung pelaksanaan pengamanan dan pengawalan kegiatan Pawai Budaya dalam rangka acara Gerebek Suro dan Sedekah Bumi Tahun 2025 yang digelar di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, pada Minggu (29/6).


Kegiatan budaya tahunan ini dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), keluarga besar Paguyuban Jawa, tokoh adat lintas etnis, serta tokoh masyarakat setempat. Tradisi Sedekah Bumi ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat atas hasil panen dan rezeki yang diterima selama setahun, sekaligus menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pawai kendaraan roda empat yang telah dihias dengan hasil bumi seperti sayur-mayur dan berbagai hasil pertanian lainnya. Iring-iringan kendaraan ini berkeliling Desa Periangan, sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa bersama untuk keberkahan dan keselamatan masyarakat.

Ketua Paguyuban Jawa, Sdr. Budi Santoso, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi Sedekah Bumi dalam rangka Gerebek Suro merupakan warisan budaya yang perlu terus dipelihara dan dilestarikan. Ia juga menekankan pentingnya peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan kearifan lokal yang terkandung dalam kegiatan tersebut.

Pengamanan kegiatan ini melibatkan 7 personel dari Polsek Jelai Hulu, 5 personel dari Koramil Jelai Hulu, 4 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta dukungan Linmas Desa Periangan. Seluruh kegiatan berlangsung dalam suasana tertib, aman, dan penuh khidmat.

Kapolsek Jelai Hulu, IPTU Jumadi Hutabarat, S.H., menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendukung kegiatan budaya masyarakat selama tetap dalam koridor keamanan dan ketertiban umum. “Kami hadir untuk memastikan kegiatan berjalan lancar dan aman. Budaya lokal seperti ini perlu didukung bersama karena mengandung nilai-nilai positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan warisan budaya lokal tetap hidup dan menjadi sarana mempererat persatuan serta meningkatkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.

(*/Dwi-Red).

Komentar0

Type above and press Enter to search.